Para penasehat keuangan biasanya memberikan tips berinvestasi demi menjaga kemampuan finansial di masa yang akan datang. Namun, kebanyakan dari kita, sangat sulit untuk berinvestasi. Jangankan untuk berinvestasi, sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih Senin-Kemis alias megap-megap.
Lantas bagaimana solusinya? Lakukan proses persiapan investasi secara bertahap. Jangan sok mau investasi, nanti mental tidak siap menerima resikonya.
Berikut nasihat investasi dari seorang teman yang admin tuliskan kembali untuk anda. Inti dari tulisannya, jangan sok mau investasi dulu. Pikirkan secara jangka panjang.
Pertama, latih diri menabung sebelum investasiIni langkah pertama yang maha penting. Mengapa? Untuk memulai berinvestasi, maka dibutuhkan kesiapan perencanaan. Dengan menabung saat ini, anda bisa melatih untuk menyisihkan paling minimal 10-20% dari penghasilan untuk ditabung.
Jika saat ini anda punya cicilan KPR selama 10-15 tahun, yang diambil dari 30% penghasilan, maka itu langkah yang sangat cerdas. Rumah adalah tabungan sekaligus investasi. Jika belum punya rumah, paksa diri anda untuk menabung 10-20%, kalau bisa 30% itu bagus sekali!
Kedua, kekang keinginan
Seringkali, keinginan berbanding lurus dengan ada atau tidaknya uang di dompet. Saat uang di dompet tinggal untuk membayar ongkos angkot, tentu kita akan memaksa diri untuk TIDAK membeli sekedar tabloid di pinggir jalan.
Begitu juga saat timbul keinginan untuk bersenang-senang, sekedar untuk memuaskan me time, lebih baik kosongkan dompet dan simpan jauh-jauh kartu debit dan kartu kredit. Dengan demikian, anda telah memaksa diri untuk tidak menuruti keinginan belanja.
Jalan-jalan, mencicip tempat makan baru, berburu aksesori mobil, dan sebagainya adalah bentuk keinginan yang akan mempengaruhi terwujudnya keinginan untuk berinvestasi di masa depan anda.
Ketiga, kurangi beban kewajiban Anda.
Hidup tidak selalu datar, seperti kata iklan Life is never flat! Begitu juga dengan penghasilan anda. Saat penghasilan anda mengalami peningkatan, baik dari bonus perusahaan, tambahan penghasilan dari side job atau toko sudah mulai ramai pengunjung, maka langkah pintar yang harus anda lakukan adalah segera mengurangi beban bulanan.
Apalagi kalau bukan tagihan non-produktif, kredit, cicilan dan sebagainya. Semakin cepat lunas, semakin baik. Jika hal mendasar seperti ini sudah selesai, maka kita baru bisa menginjak yang namanya investasi.
Keempat, beli gadget sesuai kemampuan dan tepat guna. Harus diakui, gadget menjadi perangkat wajib. Namun, punya gadget bukan berarti harus yang mahal. Jika kebutuhan sudah bisa dipenuhi dengan hape biasa, ngapain juga harus membeli gadget berharga fantastik.
Belilah sesuai kebutuhan dan kemampuan. Terlalu memaksakan ditri untuk membeli gadget yang keren akan berpengaruh kepada kondisi keuangan. Efek sampingnya juga ada, bisa jadi tukang pamer kita. Lagian, gadget (begitu juga dengan mobil dan motor) akan merusak nilai uang yang kita cari dengan susah payah. Mengapa merusak nilai uang? Karena harganya akan terus menurun dan akhirnya menjadi sampah.
Jika gengsi dan gaya-gayaan tidak menjadi prioritas kita, maka membeli handphone second dari toko yang bisa kita percaya dan kenal baik serta kooperatif untuk membantu saat reparasi. (Bersambung)